Efek Blog
ANDI SUPRIANTO: manajemen sarana dan prasarana disekolah

Kamis, 06 Agustus 2015

manajemen sarana dan prasarana disekolah

manajemen sarana dan prasarana disekolah


BAB I  PENDAHULUAN
A.   KONTEKS
1.    Judul
Analisis
ini diambil dari makalah yang berjudul “Pengelolaan Sarana dan Prasarana Di SMA
7 Malang”. Yang pada dasarnya membahas tentang perencanaan, pengadaan,
pengelolaan dan juga penghapusan sarana dan prasarana yang ada pada sekolah
tersebut.
2.    RasionalDilakukan Analisis Kritis
  1. Sistematis,
    maksudnya komponen-komponen manajemen sarana dan prasarana sesuai dengan
    oprasionalnya dan juga saling berhubungan secara fungsional.
  2. Ilmiah,
    maksudnya keseluruhan kegiatan manajemen sarana dan  prasarana yang menjadi pelengkap dan di
    pertanggung jawaban dalam proses belajar mengajar di sekolah.
  3. Relevan,maksudnya
    cakupan, kedalaman , tingkat kesukaran dan urutan penyajian sarana prasarana
    dalam proses belajar mengajar dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
    sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
  4. Konsisten,
    maksudnya terjadi  hubungan yang konsisten
    antara  perencanaan, pelaksanaan,
    investarisasi, penggunaan, pengembangan atau penambahan, pemeliharaan dan
    penghapusan sarana dan prasarana.
  5. Aktual
    dan kontekstual yaitu perencanaan, pelaksanaan, investarisasi, penggunaan,
    pengembangan atau penambahan, pemeliharaan dan penghapusan sarana prasarana
    dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
  6. Fleksibel
    untuk semua keseluruhan komponen sarana dan  prasarana tersebut.
  7. Memadai
    dalam hal ini sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut cukup memadai
    untuk semua komponen yang ada disekolah tersebut. Baik siswa, guru maupun
    karyawannya menggunakan fasilitas sekolah.
  8. Menyeluruh
    dalam artian semua warga sekolah dapat menikmati atau merasakan fasilitas
    sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
B. TOPIK PEMBAHASAN
Manajemen
sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama
atau pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan
efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di
sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran
di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan
prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas
pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana
dan prasarana pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses
dan keahlian di dalam mengelolanya
C.   PROSEDURANALISIS KRITIS
Prosedur
Anlisis Kritis dalam analisis laporan observasi ini adalah:
a. Analisis peluang dan tantangan yang ada di
masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam
dan sosial budaya.
b.Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan
yang ada di sekolah: peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya, program-program yang ada di sekolah.
c.   Mengidentifikasi
kegiatan manajemen sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut, yaitu
meliputi mekanisme penyusunan dalam kegiatan manajemen sarana prasarana.

Sedangkan prosedur pendanaan di SMA Negeri 7
Malang ini mendapatkan dana dari 3 sumber yaitu:
1.  Dana rutin dari siswa atau biasa disebut SPP
dalam bentuk silang artinya setiap tingkatan SPPnya berbeda. Dana dari siswa
ini digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Kegiatan Ekstrakurikuler,
dan Kesiswaaan, dana ini setiap bulannya disetorkan ke bendahara komite yaitu
dari guru yang ditunjuk oleh dinas.
2.  Dana bantuan atau hibah biasanya berasal dari
Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat berupa bantuan fisik rehab, dan pengadaan
alat-alat sekolah.
3. Sumbangan dari orang tua siswa/masyarakat, jumlahnya bervariasi. Dana
insidentil yang telah mengikuti persyaratan dari pemerintah daerah dan
dilakukan setiap awal tahun atau disebut dengan SBPP, dan jumlahnya bervariasi.
BAB
II
 GAMBARAN UMUM


A.Tujuan
Dalam
hal ini tujuan dari observasi dan analisis kritis ini untuk mahasiswa yang
melakukan observasi, analisis, maupun yang membaca. Dapat dilihat sebagai
berikut:
  1. Mahasiswa
    dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan setiap sarana dan prasarana yang ada
    disekolah dan juga untuk pemanfaatanya sebagai alat dan penunjang proses
    belajar mengajar disekolah terseut.
  2. Mahasiswa
    dapat mengetahui proses atau alur dari mulai perencanaan, pengadaan,penginventarisasian, pengelolaan, serta
    penghapusan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut.
  3. Mahasiswa
    dapat memahami unsur-unsur yang terlibat dalam proses pengadaan sarana
    prasarana pendidikan di SMA 7 Malang.
  4. Mahasiswa
    dapat mengetahui akan pentingnya sarana dan prasarana pendidikan disekolah yang
    berguna sebagai alat dan penunjang proses belajar mengajar.
B. PentingnyaObservasi
           Pentingnya obserasi ini
adalah sebagai tugas mata kuliah yang di tempuh untuk mendapatkan nilai. Tapi
disamping itu banyak manfaat yang diambil dari observasi
diantaranya: mahasiswa dapat mengetahui akan prosedur, proses hingga
kendala-kendala dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan mulai dari
perencanaan hingga penghapusan di SMA 7 Malang, dapat mengetahui
kelebihan-kelebihan dalam proses, prosedur pengelolaan ataupun yang berhubungan
dengan manajemen sarana dan prasarana. Selain itu mahasiswa dapat mengetahui
ukuran atau tingkat fasilitas sarana dan prasarana disekolah tersebut sudah
memadai dan berkualitas apa tidak.
C. KajianTeori
           Manajemen sarana dan
prasarana  dalam kajian teori mencakup
dan meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan atau
pengawasan, serta penghapusan sarana dan prsarana pendidikan. Sebagai
penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut.
1.    PerencanaanSarana dan Prasarana
Perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan
merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan
dalam proses pembelajaran. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan
cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan),
beserta harganya. Analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogaramkan di
sekolah meliputi:
a. Menampung semua usulan pengadaan
perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit kerja dan atau
mengiventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
b. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan
sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk satu triwulan atau satau ajaran.
c. Memadukan rencana kebutuhan yang telah
disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumya.
d. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau
anggaran sekolah yang tersedia. Dalam hal ini, jika dana yang tersedia tidak
mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang diperlukan, maka perlu diadakan
seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan denagn
melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan. Semua perlengkapan yang
urgen didaftar dan didahulukan pengadaannya.
e. Memadukan rencana (daftar) kebutuhan
perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang tersedia, maka perlu
diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas.
f. Penetapan rencana pengadaan akhir.
2.    PengadaanSarana dan Prasarana
Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pada hakekatnya adalah kelanjutan
dari program perencanaan yang telah disusun oleh sekolah sebelumnya. Sistem
pengadaan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain adalah :
a. Dropping dari pemerintah, hal ini merupakan
bantuan yang diberikan pemerintah kepada sekolah. Bantuan ini sifatnya terbatas
sehingga pengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tetap harus
mengusahakan denagn cara lain.
b. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah
dengan cara membeli baik secara langsung maupun melalui pemesanan terlebih
dahulu.
c. Meminta sumbangan dari wali murid atau
mengjukan proposal bantuan pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke
lembaga-lembaga sosial yang tidak mengikat.
d. Pengadaan perlengkapan dengan cara menyewa
atau meminjam ke tempat lain.
e. Pengadaan perlengkapan sekolah denag cara
tukar menukar barang yang dimiliki dengan barang lainyang dibutuhkan sekolah.
3.    Inventarisasi Sarana dan Prasarana
Inventarisasi
dapat diartikan sebagai pencatatan dan penyusunan barang-barang milik sekolah
secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-pedoman
yang berlaku. Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
menurut Bafadal (2008) meliputi:
a. Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan didalam buku
penerimaan barang, buku bukan inventaris, buku (kartu) stok barang.
b. Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang tergolong barang
inventaris.
c.  Semuaperlengkapan pendidikan di sekolah yang tergolong barang inventaris harus
dilaporkan.
4.   Pengawasan dan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah
            Pengawasan merupakan salah satu fungsi
manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam
pemeliharaan atau pemberdayaan. Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga
agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap
pakai. Kondisi siap pakai ini akan sangat membantu terhadap kelancaran proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah jika ditinjau dari
sifat maupun waktunya terdapat beberapa macam, yaitu : 1. ditinjau dari
sifatnya, yaitu : pemeliharaan yang bersifat pengecekan, pencegahan, perbaikan
ringan dan perbaikan berat, 2. ditinjau dari waktu pemeliharaannya, yaitu :
pemeliharaan sehari-hari (membersihkan ruang dan perlengkapannya), dan
pemeliharaan berkala seperti pengecetan dinding, pemeriksaan bangku, genteng,
dan perabotan lainnya.

5.    PenghapusanSarana dan Prasarana
Pengahapusan sarana dan prasarana
pendidikan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga
milik negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan perundang-undangan
yang berlaku. Sebagai salah satu aktivitas dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan.
Penghapusan
bertujuan untuk :
a.  mencegah dan membatasi kerugian yang lebih
besar sebagai akibat pengeluaran dana untuk perbaikan yang perlengkapan yang
rusak.
b.  mencegah terjadinya pemborosan biaya
pengamanan yang tidak berguna lagi.
c.  membebaskan lembaga dari tanggung jawab
pemeliharaan dan pengamanan.
d.
meringankan beban inventaris.
Kepala sekolah
memiliki kewenangan untuk melakukan penghapusan terhadap perlengkapan sekolah. Namun
perlengkapan yang akan dihapus harus memenuhi persyaratan-persyaratan
penghapusan. Demikian pula prosedurnya harus mengikuti peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Barang-barang yang memenuhi syarat untuk
dihapus adalah:
a.Barang-barang dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi.
b.Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
c.Barang-barang kuno yang penggunaannya sudah tidak efisien lagi.
d. Barang-barang
yang terkena larangan.
e.Barang-barang yang mengalami penyusustan di luar kekuasaaan pengurus barang.
f.Barang-barang yang pemeliharaannya tidak seimbang dengan kegunaannya.
g.Barang-barang yang berlebihan dan tidak digunakan lagi.
h.
Barang-barang yang dicuri.
i. Barang-barang
yang diselewengkan.
j.Barang-barang yang terbakar dan musnah akibat bencana alam.
Pemeliharaan sarana dan prasarana
sebenarnya memerlukan dana yang cukup besar, ini tidak bisa dihindari.
Tujuannya antara lain supaya sarana dan prasarana tidak cepat rusak, disebabkan
pengaruhnya besar pada kesuksesan Pendidikan. Penghapusan barang ini dapat dilakukan
dengan cara pemusnahan atau pelelangan.
 D. METODOLOGI
1.Rancangan Observasi
Observasi ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran valid tentang manajemen sarana prasarana
yang dilaksanakan di SMA 7 Malang dengan metodologi kualitatif yang menggunakan
pendekatan kualitatif dianggap sesuai untuk mengkaji permasalahan dalam
observsi ini.
Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan pendekatan
kualitatif yang bersifat deskriptif. Metodologi kualitatif sebagai proses
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sedangkan menurut Kirk dan
Millar (Moleang, 2006 :4) mendefenisikan penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung dari
pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Metode kualitatif digunakan dalam
observasi ini, karena beberapa pertimbangan Pertama, menyesuaikan metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan, Kedua, metode ini
menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.
Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
     2. Tempat Observasi dan Alasannya
Observasi  dilakukan di SMA
7 Malang karena selain sekolah ini negeri,
juga merupakan salah satu SMA faforit di kota Malang. Jadi kami memilih
melakukan Observasi disekolah ini untuk mengetahui  proses manajemen sarana dan prasarana
disekolah tersebut. serta kami ingin tau tentang kelebihan dan kekurangan dalam
proses manajemen  sarana dan prasarana meski
yang terletak  dikota malang tersebut.

3.    AnalisisData
Dalam observasi ini, sumber utama adalah wakil pembinaan bagian
sarana prasarana. Sedangkan sumber lain berupa data laporan dan dokumen yang
berupa buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang dioservasi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling utama dalam oservasi ini, karena tujuan utama dalam oservasi ini
adalah medapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan
dalam observasi ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan untuk proses
pengumpulan data dalam observasi ini adalah:
Observasi
Observasi yang dilakukan dengan menggunakan
observasi langsung yaitu observasi melakukan pengamatan terhadap kondisi fisik
di SMA 7 Malang dengan menentukan sarana dan prasarana, metode, alat dan
perangkat yang digunakan dlam penyelenggaraan kegiatan ektrakulikuler di
sekolah.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak. Maksud mengadakan wawancara
adalah menkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan, kepedulian. Dalam observasi
ini wawancara atau interview digunakan untuk mengungkap tentang upaya
guru dalam mengatasi hambatan dalam penyelenggaraan kegiatan ektrakulikuler.
Wawancara yang dilakukan kepada informan yang
benar-benar dapat memberikan keterangan tentang persoalan ini. Informan
tersebut adalah Bapak Wahit  selaku wakil
kepala sekolah bagian sarana dan prasarana di SMA 7 Malang. Dalam melakukan
wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara,
untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara perlu adanya pencatatan data dengan
membuat catatan-catatan yang berguna untuk membantu observasi dalam
merencanakan pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap pemanfaatan bahan
tertulis maupun rekaman yang tersedia dan tidak dipersiapkan khusus, penggunaan
metode dokumentasi karena dokumentasi tersebut merupakan:
1).sumber informasi potret secara langsung
dan nyata dari tempat yang di lakukan Observasi.
2). data infomasi yang ada pada dokumen
bersifat fakta dan tentang keberadaan yang didokumentasikan.
E.Kesimpulan Observasi
Proses manajemen di SMA 7 Malang
tersebut sudah dikatakan baik. Dengan alasan wakasek sarana dan prasarana
sangat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
pendidikan disekolah tersebut. Bahkan ketika kami Observasi sangat sulit kami
temui karena beliau terus mengontrol ke setiap sudut sekolah dan juga melakukan
rapat untuk peningkatan sarana dan prasarana disekolah tersebut.
Manajemen
sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment (tanggung jawab
terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal, dan kesemuanya itu di dukung
sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana
yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi
masyarakat yang tinggi.
Bila
salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah kurang
optimal. Dengan demikian harus ada keseimbangan antara komponen-komponen di
atas. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, di perlukan pengelola yang mengerti
dan memahami prinsip-prinsip dalam pegelolaan sarana prasarana sekolah untuk
tercapainya tujuan pendidikan tertentu










BAB III
TELAAH KRITIS


A.    Kelebihan Study
Untuk
kelebihan study ini sangat baik dari pemahaman secara langsung dari sumber yang
nyata dan berhadapan langsung  dan
menurut saya sangat efektif. Karena bisa mengetaui dunia kerja sebagai
manajemen yang memiliki tugas yang cukup berat. Yang dilihat dari tugasnya
mulai dari perencanaan, pengadaan, pengiventarisasian, pengawasan atau
pengelolaan, dan juga penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.
Dan
materi yang di bahas sangat relevan dengan dunia pendidikan sekarang ini.
Seperti yang kita ketahui, Nampak mustahil jika tujuan pendidikan tercapai
dengan maksimal secara efektif dan efisien jika tidak ditunjang dengan ilmu
manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
B.    Kelemahan Study dan Alternatif
Penyempurnaan
Sedangkan
kelemahan dalam study ini, mungkin lebih cenderung ke bagian sumber untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk penulisan makalah ataupun laporan
ini. Selain itu sulitnya mendapatkan surat keterangan bukti secara tertulis
lainya karena harus mengikuti prosedur atau proses yang telah dibuat dalam
sekolah yang kami observasi
tersebut.
BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat
didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan
prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Tujuan daripada pengelolaan
sarana dan prasarana sekolah adalah untuk memberikan layanan secara profesional
berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa
berlangsung secara efektif dan efisien.
Manajemen
sarana dan prasarana mencakup serta meliputi perencanaan, pengadaan,
inventarisasi, pemeliharaan atau pengawasan, serta penghapusan sarana dan
prsarana pendidikan.
B.   Saran
Manajemen
sarana dan prasarana sangat penting sekali dalam mewujudkan dan tercapainya
tujuan pendidikan di sekolah, guna meningkatkan SDM yang berkualitas. Sehingga diharapkan
untuk sekolah-sekolah yang masih memiliki kekurangan sarana dan prasarana
terutama di bidang pendidikan pemerintah sekiranya memperhatikan hal tersebut.
Apalagi sering kita jumpai dalam sebuah berita acara di televisi sarana yang tidak layak seperti sekolah
yang mau runtuh, dan bahkan sampai sekolah yang runtuh sekalipun belum adanya
penanganan.
DAFTAR RUJUKAN


Bafadal,
Ibrahim. 2008.  Manajemen Perlengkapa Sekolah: Teori
dan Aplikasinya. 
Jakarta: Bumi Aksara.
Gita,
Savitri. 2009. Manajemen Sarana dan
Prasarana.

(online)  /2009/03/17/manajemen-sarana-dan-prasarana/,
diakses pada tanggal 25 Nopember 2010)
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://www.cursors-4u.com/cursor/2011/12/25/flashy-mistletoe.html